
Stilbene adalah fitokimia, subkelas senyawa polifenol. Keduanya secara alami ditemukan di berbagai sumber makanan nabati seperti anggur, blueberry, anggur merah, dan beberapa tanaman lainnya.
Di antara stilbene yang terkenal adalah resveratrol, yang ditemukan lebih dahulu dan kemungkinan besar paling terkenal, dan pterostilbene, yang ditemukan kemudian, namun lebih menjanjikan dibandingkan resveratrol.
Benarkah? Mana yang lebih baik?
Penelitian ekstensif telah dilakukan terhadap resveratrol dan telah menunjukkan potensi manfaat kesehatannya, termasuk pencegahan beberapa proses merugikan seperti stres oksidatif, peradangan, kanker, dan diabetes.
Namun, potensi efektivitas biologis Resveratrol mungkin terbatas karena bioavailabilitasnya yang sangat rendah. Oleh karena itu, banyak produk di pasaran dengan dosis tinggi senyawa ini, mencapai hingga 1,5 g resveratrol per dosis.
Agar stilbene efektif, stilbene harus diserap dalam jumlah yang cukup dan tetap tidak berubah dalam waktu cukup lama untuk mencapai efek targetnya. Namun, resveratrol dimetabolisme dengan cepat, menyebabkan kadar resveratrol yang belum terolah dalam darah sangat minimal saat dikonsumsi.
Pterostilbene adalah stilbene baru yang menunjukkan sifat serupa dengan resveratrol, namun ketersediaan hayatinya lebih tinggi, menjadikannya alternatif yang menjanjikan mengganti resveratrol.
Pterostilbene lebih tahan terhadap modifikasi metabolik, memungkinkan fraksi pterostilbene yang tertelan lebih tinggi untuk mencapai targetnya dan tersedia untuk aktivitas biologis dibandingkan dengan resveratrol.
Meskipun resveratrol memiliki banyak manfaat kesehatan potensial, bioavailabilitasnya yang rendah menjadi keterbatasan sehingga memerlukan dosis tinggi untuk mencapai efek yang diinginkan. Pterostilbene, dengan bioavailabilitas dan aktivitasnya yang unggul (nilai ORAC Resveratrol 28 µmol Trolox setara per gram (TE/g), nilai ORAC Pterostilbene 64 µmol Trolox setara per gram (TE/g)) mungkin merupakan alternatif yang lebih baik untuk formulasi yang lebih efisien.
Strukturnya Mirip tetapi Ada Satu Perbedaan Mencolok
Resveratrol dan pterostilbene memiliki struktur kimia yang sangat mirip, keduanya terdiri dari dua cincin aromatik dengan gugus hidroksil (-OH). Namun, perbedaan penting di antara keduanya adalah resveratrol memiliki tiga gugus hidroksil, sedangkan pterostilbene hanya memiliki satu.

Tiga gugus hidroksil dalam resveratrol mempercepat penghilangan molekul, sehingga sulit untuk mencapai dan mempertahankan tingkat resveratrol yang cukup dalam aliran darah.
Pada pterostilbene, dua gugus hidroksil lainnya digantikan oleh gugus metoksi (O-CH3). Perbedaan ini sangat penting karena mempengaruhi seberapa cepat senyawa tersebut dimetabolisme dan dikeluarkan dari tubuh.
Karena karakteristik strukturalnya, pterostilbene lebih lipofilik, menunjukkan bioavailabilitas yang lebih baik, dan lebih aktif secara biologis dibandingkan resveratrol.
Hasil Penelitian Menunjukkan: Pterostilbene Lebih Baik
Beberapa penyelidikan pada hewan menunjukkan bahwa pterostilbene menunjukkan profil farmakokinetik yang lebih unggul dibandingkan resveratrol, yang dapat menjelaskan mengapa aktivitas farmakologi pterostilbene sering ditemukan lebih unggul dibandingkan resveratrol.
Beberapa publikasi saat ini membandingkan pterostilbene dan resveratrol dalam berbagai penyakit dan kondisi kesehatan, termasuk pengendalian berat badan dan perlindungan kognitif. Dalam setiap publikasi ini, pterostilbene telah menunjukkan hasil yang lebih baik pada konsentrasi yang sama dibandingkan resveratrol.

Semua penelitian menunjukkan bahwa Pterostilbene secara signifikan lebih tersedia secara hayati (bioavailability) dibandingkan resveratrol.
Dapatkan keduanya dalam produk LIFE SPAN dari CalerieLife:

(Circe Scientific)