INFO SEHAT

Waspada, Ini 10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia Menurut WHO

Kesehatan adalah hal fundamental bagi kehidupan manusia. Namun, ancaman penyakit masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi beberapa penyakit paling mematikan yang menyebabkan angka kematian tinggi setiap tahunnya. Pemahaman akan penyakit-penyakit berikut ini sangat penting untuk mendorong peningkatan penanganan dan pencegahan yang lebih efektif terutama dalam keluarga kita.

1. Penyakit Jantung Iskemik

Penyakit jantung iskemik, atau penyakit jantung koroner, adalah penyebab utama kematian di dunia. Penyakit ini terjadi ketika suplai darah ke jantung terhambat akibat penyempitan arteri koroner oleh timbunan plak. Penyakit ini sering kali berhubungan dengan gaya hidup seperti merokok, konsumsi makanan manis atau berlemak, kurangnya aktivitas fisik, serta hipertensi. WHO merekomendasikan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengurangi risiko penyakit ini.

2. Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik akibat pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan kematian jaringan otak dan bisa berakibat kematian atau menimbulkan kecacatan seumur hidup. Penanganan cepat dan tepat dapat meningkatkan peluang hidup penderita stroke, namun pencegahan tetap yang terbaik melalui pengelolaan tekanan darah, pola makan sehat, dan berolahraga.

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK adalah penyakit paru-paru kronis yang menghambat aliran udara dari paru-paru, biasanya akibat merokok atau paparan polutan dalam waktu lama. Penyakit ini termasuk bronkitis kronis dan emfisema, yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada paru-paru. Penghentian merokok dan penghindaran polusi adalah langkah penting dalam pencegahan PPOK.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

Infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia dan bronkitis, menyebabkan kematian yang cukup tinggi terutama di kalangan bayi, anak-anak, dan lansia. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau polutan yang menyerang sistem pernapasan. Vaksinasi dan kebersihan yang baik adalah langkah penting untuk pencegahan.

5. Alzheimer dan Demensia Lainnya

Penyakit Alzheimer dan demensia lainnya merupakan penyebab utama kematian di kalangan lansia. Penyakit ini memengaruhi otak dengan merusak fungsi kognitif dan memori. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, deteksi dini dan manajemen perawatan dapat membantu memperlambat tingkat keparahan.

6. Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru adalah jenis kanker dengan angka kematian tertinggi di seluruh dunia. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh merokok, meskipun paparan polusi dan bahan kimia tertentu juga berkontribusi. Pencegahan kanker paru-paru sangat bergantung pada kampanye antimerokok dan regulasi terhadap bahan kimia berbahaya.

7. Diabetes Mellitus

Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah dengan baik, baik karena kurangnya produksi insulin (diabetes tipe 1) atau resistensi insulin (diabetes tipe 2). Diabetes sering kali menyebabkan komplikasi serius pada jantung, ginjal, dan sistem saraf. Pengelolaan gaya hidup, seperti diet sehat dan olahraga, merupakan bagian penting dari pencegahan diabetes. Baca juga: Mengapa Diabetes Tidak Sembuh-sembuh Juga?

8. Diare

Diare adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang biasanya berasal dari air atau makanan yang terkontaminasi. Meskipun terlihat sepele, diare bisa menyebabkan dehidrasi yang fatal. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan meningkatkan akses air bersih, kebersihan lingkungan, dan pemberian vaksin tertentu.

9. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC menyebar melalui udara dan sering kali menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Meskipun penyakit ini bisa diobati dengan antibiotik, resistensi terhadap obat-obatan telah menjadi masalah yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. WHO mendorong pelaksanaan program TB secara ketat dan pengobatan lengkap untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

10. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah kondisi kerusakan hati yang progresif, biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, infeksi hepatitis, atau penyakit hati berlemak (fatty liver). Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan hati menjadi keras dan kehilangan fungsinya. Pencegahan sirosis terutama melalui pengendalian konsumsi alkohol, vaksinasi hepatitis, serta pemeliharaan pola makan dan gaya hidup sehat.


Faktor Risiko dan Pencegahan

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit-penyakit di atas antara lain:

  • Gaya hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi makanan tidak sehat, kurang olahraga, dan stres.
  • Usia: Risiko terkena penyakit kronis meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Genetik: Beberapa penyakit memiliki komponen genetik.
  • Lingkungan: Paparan polusi udara dan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Untuk mencegah penyakit-penyakit mematikan, kita dapat melakukan beberapa hal, seperti:

  • Menerapkan gaya hidup sehat: Berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, tidak merokok, dan hindari alkohol.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin: Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
  • Melakukan vaksinasi: Vaksinasi dapat mencegah berbagai penyakit menular.
  • Mengelola stress dengan baik dan istirahat yang cukup.
  • Konsumsi suplemen antiokasidan dan multivitamin yang tepat untuk menguatkan imunitas tubuh.

Kesimpulan

Penyakit-penyakit mematikan terus menjadi tantangan besar bagi kesehatan global. Dengan memahami faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit tersebut. Selain itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menyediakan akses yang lebih baik terhadap layanan dan sedukasi kesehatan serta informasi produk kesehatan yang baik.



Leave a comment