INFO SEHAT

Tetap Glowing Bugar di Usia 93 Tahun, Pimpinan Kampus di Korea Berbagi Tips Sehat

Belakangan ini Lee Gil-ya yang berusia 93 tahun semakin tersohor dengan kulitnya yang cerah, pikirannya yang tajam, dan semangatnya yang tak kenal lelah untuk bekerja, sebagai pimpinan kampus kedokteran di Korea. Ia pun rutin berbagi kiat-kiat untuk tetap bugar dan awet muda. Penasaran?

Sebuah video terbaru dari Universitas Gachon di Seongnam, sebuah kota di provinsi Gyeonggi yang paling padat penduduknya di negara itu, telah menjadi viral karena menyoroti pimpinan kampus, Lee Gil-ya.

Meski terlahir pada tahun 1932, Lee fasih membahas artificial intelligence, menunjukkan luasnya wawasan dan energinya. Lee pun kerap menjadi berita utama media karena penampilannya yang awet muda.

Pada tahun 2023, ia menari bersama para mahasiswa di sebuah festival universitas, yang menuai sorak sorai dari penonton. Dalam sebuah wawancara dengan Chosun Daily, Lee mengatakan rahasianya untuk tetap awet muda adalah “melakukan hal-hal yang sangat biasa secara konsisten”.

Sering dikira baru berusia 50-an.

Ia menjalankan rutinitas yang ketat, menghindari alkohol dan merokok, minum teh sebagai pengganti kopi, dan memastikan untuk tetap terhidrasi dengan mengonsumsi 1,5 liter air sehari. Pelembab udara terus menyala di kamarnya.

“Hindari stimulan dan jangan terlalu stres,” kata Lee. Ia juga rutin menjalani perawatan laser di klinik dermatologi.

Saat masih kecil, Lee melihat banyak orang miskin meninggal tanpa perawatan medis yang layak, yang membuatnya terinspirasi untuk menjadi dokter.

Ia menempuh pendidikan kedokteran pada Universitas Nasional Seoul dan kemudian belajar di Amerika Serikat dan Jepang. Pada tahun 1958, ia membuka klinik ginekologi dan memperkenalkan kebijakan perawatan tanpa deposit untuk membantu pasien yang tidak mampu membayar biaya perawatan.

Dikenal karena perhatian dan kepeduliannya yang tinggi, Lee akan menghangatkan stetoskopnya dengan panas tubuh untuk menghindari pasien terkejut karena logam dingin.

Ia sering mengingatkan dokter dan mahasiswa muda untuk “memperlakukan pasien dengan sepenuh hati dan menjalankan pengobatan dengan penuh kasih sayang”.

Sebagai salah satu dokter wanita pertama di Korea Selatan, Lee mendirikan Rumah Sakit Gil pada tahun 1978 dan kemudian membuka Sekolah Kedokteran Gachon pada usia 65 tahun, yang menawarkan biaya kuliah dan tempat tinggal gratis.

Ia kemudian menggabungkan beberapa sekolah menjadi Universitas Gachon, tempat ia menjabat sebagai presiden sejak tahun 2012.

Sekarang memimpin yayasan kepentingan publik terbesar di negara itu, Lee dikenal karena pekerjaan amalnya, termasuk operasi jantung gratis untuk 432 anak dari 17 negara dan pemeriksaan kanker rahim gratis untuk wanita.

Pada tahun 2013, Forbes menobatkannya sebagai salah satu dari 48 “Pahlawan Filantropi” Asia.

Lee tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak. “Pasien dan murid saya adalah suami dan anak-anak saya,” katanya.

Seorang pengamat online berkata: “Kita harus belajar dari Lee. Mereka yang hidup tanpa pamrih akan tetap awet muda, baik lahir maupun batin.”

Orang lain menulis: “Pencapaiannya yang sebenarnya bukan hanya terlihat muda. Lahir di masa ketika perempuan diharapkan untuk menikah, dia memilih pendidikan, membangun rumah sakit, dan mengabdikan dirinya untuk mengajar.”

Hidup yang sungguh inspiratif dan penuh arti.